Home Berita Apel Kebangsaan Buruh Kaltim: Dukungan Tegas untuk Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

Apel Kebangsaan Buruh Kaltim: Dukungan Tegas untuk Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

7

Samarinda – Ratusan buruh dari berbagai serikat pekerja di Kalimantan Timur berkumpul di Komplek Stadion Sempaja Kadrie Oening, Jalan Wahid Hasyim, Samarinda, pada Minggu, 19 Oktober 2025. Mereka mengikuti Apel Kebangsaan sebagai bentuk dukungan terhadap satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Acara dimulai pukul 10.15 WITA dan dihadiri sekitar 250 peserta, termasuk pimpinan serikat buruh ternama di Kaltim, seperti Sukarjo, SH (Ketua DPD FSP Kahutindo Kaltim), H. Muhammad Hamka (Ketua FSP KEP Kaltim), Bambang Setiono (Ketua KSBSI Kaltim), dan Fahri (Ketua SPI Kaltim).

Dalam orasinya, Ketua FSP KEP Kaltim, H. Muhammad Hamka, menekankan perhatian serikat buruh terhadap PHK di sektor pertambangan.

“Yang menjadi perhatian kami saat ini banyak terjadi PHK di sektor pertambangan dan kami berusaha supaya tidak terjadi PHK,” ujar Hamka.

Hamka juga menyampaikan apresiasi atas kebijakan pemerintah yang pro-pekerja, termasuk penghapusan tenaga kerja outsourcing.

“Kepemimpinan Bapak Prabowo Gibran sangat membantu kita di antaranya yaitu Penghapusan tenaga kerja Outsourcing. Kami seluruh serikat buruh akan memberikan dukungan secara penuh kepada pemerintahan Prabowo – Gibran,” tegasnya.

Ketua KSBSI Kaltim, Bambang Setiono, SE, menekankan pentingnya kehadiran Presiden Prabowo dalam peringatan Hari Buruh Internasional.

“Kita berkumpul untuk menyatukan visi misi dalam mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. Belum ada Presiden RI yang hadir di acara Meiday selain Bapak Prabowo, oleh sebab itu kita akan mendukung satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran,” kata Bambang.

Sementara itu, isu Upah Minimum menjadi sorotan Ketua DPD FSP Kahutindo Kaltim, Sukarjo, SH, yang menilai keberpihakan pemerintah terhadap buruh sangat jelas terlihat.

“Keberpihakan Bapak Prabowo kepada buruh sangat luar biasa, di mana diawal pemerintahannya telah memutuskan kenaikan upah minimum sebesar 6,5 persen,” ujarnya.

Namun Sukarjo mengingatkan agar penetapan upah minimum tahun 2026 tetap diawasi agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan pekerja.

“Kita sekarang berada di fase menghadapi upah minimum tahun 2026. Apabila kenaikan upah di bawah 5 persen maka akan mudah dipengaruhi untuk melakukan aksi, jadi harapan kita tetap dalam satu komando jangan terpancing dan terpengaruh oleh situasi situasi di luar, sebagai bentuk kecintaan kita kepada pemerintahan Prabowo-Gibran,” tambahnya.

Apel ditutup dengan pembacaan Pernyataan Sikap bersama seluruh ketua serikat buruh/pekerja Kaltim yang menegaskan:

Mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran dan menolak Aksi-Aksi yang Kontraproduktif.

Serikat Buruh selalu mendukung Polri melakukan penyelidikan dan penyidikan secara profesional dalam melaksanakan penegakan hukum.

Menolak segala bentuk penyalahgunaan wewenang dalam penegakan hukum.

Acara diakhiri dengan pembagian sembako kepada perwakilan peserta sebagai simbol kepedulian serikat buruh terhadap anggotanya.