SAMARINDA – Generasi muda di Kalimantan Timur diimbau untuk menyalurkan kritik dan aspirasi terhadap pemerintah dengan cara yang positif dan membangun. Pesan ini disampaikan Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, Hasbar Mara, sebagai respons atas tren penyampaian ketidakpuasan yang dinilai kurang tepat di kalangan anak muda.
Hasbar menyoroti salah satu fenomena yang belakangan mencuat, yakni penggunaan bendera bergambar karakter dari serial animasi One Piece yang dikibarkan sebagai bentuk protes. Menurutnya, ekspresi kreatif semacam itu sebaiknya tetap diarahkan agar selaras dengan nilai-nilai yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Ekspresi seni patut diapresiasi, namun perlu dipastikan tidak keluar dari jalur positif,” ujar Hasbar, Sabtu (9/8/2025).
Ia menekankan pentingnya menghindari aksi simbolik yang kurang produktif, serta mengutamakan cara-cara yang mampu memberi dampak nyata. Pemerintah daerah, lanjutnya, telah menyediakan berbagai program pembinaan dan peningkatan kapasitas pemuda untuk mempersiapkan mereka bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
“Pemuda adalah motor penggerak kemajuan bangsa. Kami ingin mereka berpartisipasi aktif, berinovasi, dan memberikan kontribusi langsung, bukan sekadar menyampaikan protes tanpa arah yang jelas,” tegasnya.
Hasbar juga mengingatkan bahwa kritik merupakan bagian dari demokrasi, namun harus dibarengi dengan etika dan tujuan yang membawa manfaat bagi masyarakat luas.
